Bagi MO-ers yang merupakan kaum urban, berada di tengah kota dan ingin memiliki hunian yang praktis, aparthouse bisa menjadi solusi. Kenapa? Karena saat ini untuk menemukan hunian terbaik sangatlah sulit, terutama di perkotaan, mengingat harga properti rumah baru setiap tahunnya mengalami kenaikan harga.
Mungkin istilah aparthouse sendiri masih asing di telinga MO-ers karena belum banyak yang menerapkan konsep hunian ini di Indonesia. Namun, jangan khawatir! Artikel ini akan membantu MO-ers untuk mengetahui serba-serbi dari aparthouse, mulai dari pengertian, kelebihan maupun kekurangannya. Simak sampai selesai, ya!
Apa itu Aparthouse?
Aparthouse merupakan konsep hunian rumah-apartemen yang populer di Amerika Serikat sejak tahun 1870-an. Awalnya, dibangun untuk mengatasi ledakan penduduk (over populasi), krisis rumah di perkotaan, serta keterbatasan lahan. Oleh karena itu, aparthouse kerap menjadi pilihan yang tepat bagi MO-ers yang ingin memiliki tempat tinggal di tengah kota namun bukan berbentuk apartemen.
Biasanya, hunian ini dibangun dalam konsep split level dan dibuat layaknya rumah bertingkat, terdiri dari 3 hingga 4 lantai namun memiliki luas layaknya kamar pada apartemen studio, sehingga dapat menampung sebanyak 2 hingga 3 kamar tidur. Selain itu, aparthouse memiliki status kepemilikan berupa Sertifikasi Hak Milik (SHM). Jadi, pemiliknya memiliki hak penuh atas bangunan properti yang diwariskan, dijaminkan atau diperjualbelikan dengan waktu yang tidak terbatas.
Apa Bedanya dengan Compact House?
Masih banyak yang belum tahu bahwa aparthouse dan compact house sangatlah berbeda. Perbedaan utama terletak pada ukuran, yang mana aparthouse biasanya memiliki ukuran 12 hingga 45 meter persegi, sedangkan compact house ukurannya jauh lebih besar.
Selain itu, pada pengalipkasiannya, compact house dikhususkan untuk keluarga kecil dengan fungsi layaknya rumah namun dengan desain yang lebih fleksibel karena dilengkapi dapur kering dan basah. Akan tetapi, fasilitasnya tidak selengkap aparthouse, termasuk lokasinya yang tidak terlalu strategis seperti aparthouse.
Keunggulan Aparthouse
Berikut beberapa keunggulan yang akan MO-ers dapatkan apabila memiliki hunian aparthouse.
Sudah Berstatus SHM
Aparthouse adalah hunian yang memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM), tidak seperti apartemen biasa yang hanya memperoleh sertifikat strata title. Hal ini tentunya menguntungkan karena pemilik memiliki hak penuh atas huniannya dan tidak perlu repot memperbarui serta memperpanjang sertifikat.
Lokasi yang Strategis
Kebanyakan, lokasi aparthouse sangat strategis dan selalu berada di pusat kota sehingga memudahkan pemiliknya untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mengakses berbagai fasilitas umum.
Desain Lebih Modern dan Minimalis
Secara keseluruhan, aparthouse memiliki desain yang modern dan mengedepankan rumah compact (minimalis), sehingga setiap sudutnya memiliki fungsi yang berguna bagi penghuninya.
Dilengkapi Fasilitas Smart Home
Umumnya, aparthouse dilengkapi dengan smart home system yang mana semua perangkat elektronik yang ada di dalamnya dapat terhubung dengan ponsel. Contohnya, penghuni bisa mengatur lampu dan kulkas dalam jarak jauh atau kunci pintu yang telah menggunakan sidik jari.
Kekurangan Aparthouse
Meskipun memiliki banyak keunggulan, namun terdapat pula kekurangan yang mungkin akan MO-ers dapatkan dari bentuk hunian ini. Berikut beberapa diantaranya.
Tidak Memiliki Fasilitas Bersama
Berbeda dengan apartemen yang memiliki fasilitas bersama dengan penghuni lainnya, seperti kolam renang, gym, ataupun taman, aparthouse tidak memilikinya. Hal ini dikarenakan luas aparthouse yang terbatas sehingga pengembang hanya fokus menggarap ruang utama.
Tidak Ramah Lansia dan Anak-anak
Konsep aparthouse didesain khusus untuk millenial karena layout-nya yang kurang ramah untuk lansia dan anak-anak. Ukurannya kecil dan dibuat bertingkat dengan banyak anak tangga.
Sumber:
https://m.dekoruma.com/artikel/145776/serba-serbi-aparthouse